COSO
COSO adalah Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. Sebenernya COSO itu ada kaitannya dengan FCPA tujuannya sama aja untuk melawan Fraud dan korupsi yang marak di Amerika tahun 70-an dulu sih.COSO adalah sebuah komisi yang bertujuan untuk melakukan melakukan riset mengenai fraud dalam pelaporan keuangan (fraudulent on financial reporting) dan membuat rekomendasi2 yang terkait dengannya untuk perusahaan publik, auditor independen, SEC, dan institusi pendidikan.
Kerangka kerja pengendalian internal
Definisi Pengendalian Internal
COSO
“suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil
lainnya dari sebuah entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan/jaminan
yang wajar berkaitan dengan pencapaian tujuan dalam beberapa kategori”.
Kategori - kategori dalam pencapaian tujuan Pengendalian Internal
- Efektivitas dan efisiensi operasi
- Keandalan laporan keuangan
- Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Laporan ini menekankan bahwa sistem pengendalian
internal merupakan alat/perangkat dari manajemen dan bukan pengganti manajemen.
Jadi manajemen dan sistem pengendalian seharusnya dibentuk didalam kegiatan
operasi.
COSO menekankan Pengendalian Internal sebagai suatu “proses” yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari aktivitas bisnis entitas yang berkelanjutan (on
going business activities). Untuk tujuan pelaporan manajemen kepada publik.
Pengendalian Internal terkait penjagaan asset dari pengambilan, penggunaan,
atau penghilangan yang tidak terotorisasi adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lainnya dari sebuah
entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan/jaminan yang wajar berkaitan
dengan pencegahan atau deteksi dini terhadap pengambilan, penggunaan, atau
penghilangan yang tidak terotorisasi terhadap asset entitas sehingga dapat
memberikan pengaruh/efek yang material terhadap laporan keuangan.
Pihak yang terlibat
Didalam dokumen COSO dikatakan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam
Pengendalian Internal adalah dewan komisaris, manajemen, dan pihak-pihak
lainnya yang mendukung pencapaian tujuan organisasi. Serta menyatakan bahwa
tanggung jawab atas penetapan, penjagaan, dan pengawasan sistem Pengendalian
Internal adalah tanggung jawab manajemen.
Tujuan Pengendalian Internal bagi Organisasi
Asumsi COSO, bahwa entitas telah menetapkan sendiri tujuan dari aktivitas
operasinya. Namun COSO mengidentifikasikan tiga tujuan utama dari
entitas, antara lain :
- Efektivitas dan efisiensi operasi
- Keandalan laporan keuangan
- Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Komponen yang saling terkait dalam internal control menurut COSO framework,
yaitu:
COSO mengidentifikasi Sistem Pengendalian Internal yang efektif meliputi lima
komponen yang saling berhubungan untuk mendukung pencapaian tujuan
entitas, yaitu:
1) Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
- Integritas dan Etika
- Komitmen untuk meningkatkan kompetensi
- Dewan komisaris dan komite audit
- Filosofi manajemen dan jenis operasi
- Kebijakan dan praktek sumber daya manusia
4) Informasi dan komunikasi
Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi
yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya dan
adanya jalan untuk dapat mengakses informasi dari dalam dan
luar, dengan mengembangkan strategi yang potensial dan sistem terintegrasi,
serta perlunya data yang berkualitas. Sedangkan diskusi mengenai komunikasi berfokus
kepada menyampaikan permasalahan Pengendalian Internal, dan mengumpulkan
informasi pesaing.
5) Pengawasan (Monitoring)
Sistem pengendalian internal perlu dipantau sepanjang waktu, proses ini
bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan
melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau
kombinasi dari keduanya, melalui aktivitas yang berkelanjutan dan melalui
evaluasi yang ditujukan terhadap aktivitas atau area yang khusus.
Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management –
Integrated Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas. Dijelaskan
ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu:
- 1. Lingkungan Internal (Internal Environment), Sangat menentukan warna dari sebuah organisasi dan memberi dasar bagi cara pandang terhadap risiko dari setiap orang dalam organisasi tersebut. Didalam lingkungan internal ini termasuk, filosofi manajemen risikodan risk appetite, nilai-nilai etika dan integritas, dan lingkungan dimana kesemuanya tersebut berjalan.
- 2. Penentuan Tujuan (Objective Setting), tujuan perusahaan harus ada terlebih dahulusebelum manajemen dapat mengidentifikasi kejadian-kejadian yang berpotensi mempengaruhi dalam pencapaian tujuan tersebut. ERM memastikan bahwa manajemen memiliki sebuah proses untuk menetapkan tujuan dan tujuan tersebut terkait serta mendukung misi perusahaan dan konsisten dengan risk appetite-nya.
- 3. Identifikasi Kejadian (Event Identification), Kejadian internal dan eksternal yang mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan harus diidentifikasi, dan dibedakan antara risiko dan peluang yang dapat terjadi. Peluang dikembalikan kepada proses penetapan strategi atau tujuan manajemen.
- 4. Penilaian Risiko (Risiko Assessment), Risiko dianalisis dengan memperhitungkan kemungkinan terjadi (likelihood) dan dampaknya (impact), sebagai dasar bagi penentuan pengelolaan risiko.
- 5. Respons Risiko (Risk Response), manajemen memilih respons risiko, menghindar, menerima, mengurangi, mengalihkan, dan mengembangkan suatu kegiatan agar risiko yang terjadi masih sesuai dengan toleransi dan risk appetite.
- 6. Kegiatan Pengendalian (Control Activities), kebijakan serta prosedur yang ditetapkan dan diimplementasikan untuk membantu memastikan respons risiko berjalan dengan efektif.
- 7. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication), Informasi yang relevan diidentifikasi, ditangkap, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan setiap orang menjalankan tanggung jawabnya.
- 8. Pengawasan (Monitoring), Keseluruhan proses ERM dimonitor dan modifikasi dilakukan apabila perlu. Pengawasan dilakukan secara melekat pada kegiatan manajemen yang berjalan terus-menerus, melalui evaluasi secara khusus, atau dengan keduanya.
Fokus utama
COSO menyatakan Pengendalian Internal merupakan partisipasi dari semua stakeholder (pemangku kepentingan) entitas yang meliputi seluruh/semua area atau fungsi dari bisnis entitas.
Evaluasi keefektifan Pengendalian Internal
Meskipun COSO menekankan Pengendalian Internal sebagai suatu “proses” namun
keefektifan dari pelaksanaannya dinyatakan sebagai sebuah kondisi dalam suatu
titik waktu tertentu. Jika defisiensi Pengendalian Internal telah dikoreksi/dibetulkan
pada saat pelaporan, COSO menyetujui apabila laporan manajemen pada pihak luar
menyatakan bahwa Pengendalian Internal telah berjalan efektif.
Bagaimana pelaporan masalah Pengendalian Internal
COSO menjelaskan bagaimana manajemen memperoleh dan mengolah informasi jika
terjadi defisiensi Pengendalian Internal. COSO merekomendasikan kepada personil
yang mengidentifikasi terjadinya defisiensi untuk segera melaporkannya kepada
atasan langsungnya, namun jika informasinya sensitif maka perlu adanya jalur
khusus penyampaian informasi.